Monday 28 September 2015

Asma Nadia Disebut Syiah, Benarkah?

Gara-Gara Artikel

Novelis masyhur ini disebut-sebut syiah oleh sekelompok orang gara-gara sebuah artikel. Karpet Merah Perenggut Nyawa judul artikel tersebut. Jauh sebelum ini, tudingan sebagai penganut syiah bagi penulis 50 novel best seller ini juga pernah terjadi. Hanya gara-gara foto bersama tokoh yang diklaim penganut syiah. Saya sendiri pernah mendengar penuturan langsung tentang hal ini dari penulis yang biasa saya sapa Bunda ini.

Kali ini, tudingan syiah justru kembali bergolak setelah artikel yang dimuat di Republika menuai sejumlah protes dari beberapa orang. Beberapa fans dari istri Isa Alamsyah ini juga menyayangkan artikel yang dinilai sarat memojokkan Arab Saudi terkait kecelakaan pada pelemparan jamrah di Mina. Beberapa akun facebook juga menvoba mendapatkan klarifikasi dari sang idola melalui beberapa postingam di grup kepenulisan, Komunitas Bisa Menulis, yang dikelola oleh sang suami.

Klarifikasi Asma Nadia

Menanggapi hal ini, Asma Nadia mengklarifikasi tudingan tersebut melalui akun facebook-nya. Berikut kutipan bantahan tersebut:
1. Kenapa saya dituduh syiah karena tulisan di Resonansi,akan saya bahas. Semoga bisa diterima dengan hati jernih dan tanpa prasangka.

2. saya merujuk pada REPUBLIKA,24 September 2015. Dugaan, sekali lagi baru DUGAAN terkait mobil pangeran.Tulisan saya kirim tanggal 25, 26 September 2015 dimuat.

3. Detail TANGGAL ini penting, kecuali saya yang luput, tapi Allah menjadi saksi tidak ada unsur kesengajaan tertentu seperti yang dituduhkan.

4. Ketika resonansi saya ditulis (24-25 September 2015) belum ada bahasan, kecuali saya luput, tentang kabar rombongan Iran yang dari arus berlawanan.

5. Jika tentang rombongan Iran saya tahu, pasti saya masukkan. Beberapa tuips kasih link dakwatuna 26 Sept, Arrahmah & CNN 27 September 2015. Resonansi dikirim 25 September 2015

6. Wallahu a'lam. Yang saya tahu Republika bukan media yang identik dengan syiah/ Iran.Yg jelas saya tidak ambil dari media Iran

7. Sebagai penulis bagi saya penting untuk 'jika pasti katakan pasti'. Jika baru dari lansiran media maka katakan demikian, dan ini saya lakukan.

8. Maka di tulisan saya rekan tidak akan menemukan:TERNYATA PENYEBABNYA ROMBONGAN PANGERAN. Kesimpangsiuran ini dicantumkan, jugabantahan terhadap ini

9. Menyelenggarakan haji kerja akbar dan amanah berat bagi Saudi. Saya yakin jika keluarga kerajaan lewat harusnya mereka punya cara yang aman bagi jamaah

10. Waktu dapat ide judul, saya tidak mengira akan terkesan sekeras itu, mohon maaf dan TERNYATA sebagian pihak hanya mengasosiasikan ke pangeran.

11. Kenapa? Sebab tulisan saya ada 4 bagian. Pertama, data korban Mina selama beberapa periode haji. Kedua, lansiran media soal pangeran. Ketiga, pengalaman pribadi

12. Terakhir dan ini sepertinya luput dari ingatan teman-teman tentang kasus pejabat negara di tanah air yang iring-iringan di jalan raya merenggut maut

13. Jadi karpet merah masuk ke lansiran media, tapiini pun bantahannya saya cantumkan, ke pengalaman pribadi dan FAKTA kecelakaan maut di tanah air.

14. Karpet merah perenggut nyawa. Iring-iringan kendaraan Presiden yang menyebabkan kecelakaan beruntun, 7 tewas, 5 luka-luka semoga tidak terbalik angka

15. Kasus iring-iringan VIP yang menyebabkan hilangnya nyawa TERJADI di tanah air, bukan cuma opini Asma, dan ini bisa jadi refleksi agar tak terulang

16. Saya kira bukan saya sendiri yang sebal melihat iring-iringan pejabat yang 'memaksa' kendaraan menepi, atau berhenti, yang bisa berakibat fatal

17. Lebih dari 753 wafat dalam kasus Mina, kita masih menunggu perkembangan resmi dan penjelasan dari Pihak Saudi terkait ini. Tetapi...

18. bahwa kita mendoakan mereka yang wafat semoga syahid dan Allah masukkan ke dalam surga, pasti. Al-Fatihah untuk mereka

19. bukan hanya saya tapi beberapa ustadz juga pemerintah Indonesia pun kabarnya menimbang untuk memberikan input agar pemerintah Saudi melakukan evaluasi.

20. Crane jatuh itu musibah murni, karena badai. Tetapi kejadian Mina sudah berulang, kalaupun yang sekarang benar karena rombongan Iran, ada 3 kejadian sebelumnya

21. Karena saya berharap pihak Saudi melakukan evaluasi hingga semakin menjamu tamu Allah. Lagi pula bukankah tugas muslim untuk selalu ishlah? tapi...

22. Lebih dari 753, saya belum update lagi, tewas. Puluhan jamaah kita masih hilang, tidakkah wajar berharap perbaikan hingga ini tak terulang

23. Karena saya mengkritik Saudi, dan padahal saya enggak sendiri, dan Iran mengkritik Saudi, maka saya = Iran = Syiah. Logika bagaimana ini? :(

24. Ishlah sepanjang nafas sampai malaikat mau menjemput, wajib bagi mereka yang ingin bertemu dengan keridhaan-Nya.

25. Tidak ada yang ma'shum, kecuali Rasulullah Saw. Meski begitu beliau Saw selalu memperbaiki ibadah, istighfar lebih dari 100 kali setiap hari.

Demikian kutipan klarifikasi dari penulis novel Surga yang Tak Dirindukan tersebut. Sebagai pengingat, dalam suatu riwayat. Imam Maliki dipanggil untuk meminta pertolongan. Kasusnya di mana tangan seorang pemandi jenazah melekat pada kemaluan si mayat. Si mayat tersebut diriwayatkan selama hidupnya tidak pernah menolak ajakan lelaki.
Setibanya beliau di tempat itu, Imam Maliki bertanya, 
"Apa ada sesuatu yang engkau katakan pada si mayat?"
"Benar, saya berkata, 'sudah berapakalikah tubuh ini berzina?"
"Adakah engkau memiliki saksi terhadap tuduhanmu itu?"

Si pemandi mayat berkata tidak memiliki saksi. Lantas Imam Maliki memberikan hukuman cambuk baginya. Setelah hukuman selesai, maka terlepas pula tangannya. Wallahu a'lam bish shawab.

Sumber: Dari Akun Facebook Asma Nadia
Editor: Armiadi Asamat

No comments:

Post a Comment